1. Jejak Langkah
- Pengarang : Pramoedya Ananta Toer
- Penerbit : Hasta Mitra (1980), Lentera Dipantara (2005)
- Jumlah halaman : ± 576 halaman
- Sinopsis
Dengan menjejakkan kaki di Betawi, Minke berusaha melupakan masa lalunya ketika ia mulai bersekolah di STOVIA. Berkenalan dengan tokoh-tokoh besar macam gubernur jendral Van Heutz, ia makin terjerumus ke dalam pergaulan dan wawasan tentang Eropa. Disana ia mulai belajar bahwa bangsanya sudah sangat ketinggalan, maka ia berkenalan dengan Ang San Mei, seorang gadis yang berwawasan luas dan seorang aktivis Cina dari partai Tiong Hoa Hwee Koan, yang memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasan bagi bangsanya. Walaupun begitu, ia semakin meninggalkan kehidupan sekolahnya dan masuk dalam dunia jurnalistik dan politik, terlebih dengan kematian istrinya, Ang San Mei. Minke dengan berbagai cara, mengumpulkan teman-temannya dan menghimbau kepada pimpinan daerah untuk membentuk suatu organisasi. Organisasi pertama ini disebut Syarikat Priyayi yang mempunyai harian khusus berjudul Medan, yang ditangani langsung oleh Minke. Namun, karena organisasi ini tidak jelas bagaimana tujuannya maka dibentuklah organisasi baru bernama Syarikat Islam dan berganti menjadi Syarikat Dagang Islam. Minke masih tetap menulis di harian Medan dibantu ahli hukum bernama Frischboten, yang bersedia membantu permasalahan hukum yang ada, sementara ia sendiri menikah dengan Prinses van Kasiruta,seorang putri yang dibuang ke Ambon. Istrinya ini sangat setia sampai-sampai berani menembak Robert Suurhoff, teman lama Minke yang berusaha mengacaukan kembali hidupnya. Sayangnya, Minke ditangkap oleh Jacques Pangemanann atas tuduhan membangkitkan semangat perlawanan di daerah-daerah dan mengancam kestabilan pemerintahan Ratu Belanda di Hindia Belanda. Sebelum pergi, Minke dengan terpaksa meninggalkan surat untuk Prinses van Kasiruta yang menyatakan perceraian mereka.
- Tokoh
¨ Minke, seorang siswa yang gagal jadi dokter, namun berpandangan lebih luas dan lebih maju daripada sebelumnya, gigih, adil namun sedikit agresif dalam permasalahan pribadi.
¨ Ang San Mei, gadis Tionghoa yang merupakan anggota organisasi Tiong Hoa Hwee Koan, sangat setia terhadap suaminya, punya pandangan luas tapi sangat rapuh.
¨ Ter Haar, teman Minke saat diskusi mengenai hukum dan kebudayaan Eropa, terobsesi akan Bali dan masyarakat Hindia Belanda, selalu memberi masukan untuk Minke untuk organisasi yang didirikan.
¨ Tuan Frischboten, ahli hukum hebat dan cerdas, punya sedikit masalah dengan kepribadiannya yang kaku dan pendiam.
¨ Prinses van Kasiruta, gadis Ambon yang dibuang, punya pandangan luas, sangat setia pada Minke, pemberani dan suka mengeluh soal anak.
¨ Jacques Pangemanann, pegawai Eropa keturunan prancis yang mendapat perintah dari Kerajaan Belanda untuk mengangkap Minke, ingin berkenalan dengan Minke tapi gagal, punya pengetahuan luas.
- Setting : Zaman pergerakan politik, 1928, Hindia Belanda
- Hal-hal baru yang dapat ditemukan : pandangan tiap-tiap tokoh, dunia jurnalistik