Facebook Badget

Yanty Agustina's Facebook profile

Minggu, 27 Januari 2008

Burung-Burung Rantau-The WeaverBirds by Y.B. Mangunwijaya

Novel berjudul Burung-Burung Rantau karangan Y.B. Mangunwijaya bersetting di Indonesia dan Yunani pasca kemerdekaan Indonesia atau lebih tepatnya, Indonesia dan Yunani zaman modern.

Neti adalah seorang wanita yang energik dan bebas. Sebagai sarjana antropologi,ia mempunyai jiwa sosiawati yang tinggi. Waalaupun begitu,ia tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain. Dengan ibunya, Yuniarti, Neti menjadi gadis nakal yang tidak paham akan paham tradisionalis yang dianut ibunya. Dalam masalah pakaian dan selera saja, mereka berselisih paham, sehingga Neti menganggap ibunya sebagai wanita cantik yang tidak peka humor. Ayahnya, Wiranto, jauh lebih terbuka dan demokratis. Keduanya punya pendapat sendiri akan kematian Edi, adik bungsu Neti. Wiranto merasa bahwa sikapnya yang konon terlalu keras pada Edi menyebabkan Edi terjerumus dalam pergaulan yang salah. Neti sendiri menganggap dirinyalah yang paling dekat dengan Edi. Namun, karena terlalu banyak kasih sayang dan cinta yang diberikan Neti pada Edi, Edi seakan berkepribadian lemah. Ia terpengaruhi oleh paham Karl Marx dan terjerumus oleh pergaulan yang sesat dan narkoba oleh temen-temennya. Sedangkan kakak-kakak Neti yang lain seakan punya pandangan sendiri atas kematian Edi. Chandra, seorang pilot dirgantara Amerika dan hobi mengutak-atik mesin pesawat, terbakar oleh keinginan balas dendam kepada teman-teman Edi yang menjerumuskan Edi ke dalam pengaruh narkoba. Namun, seiring berjalannya waktu, Chandra menjadi pilot pesawat tempur yang hebat dan berpikir lebih dewasa. Ia sering mengirim kabar tentang pesawat tempur serta kondisi pekerjaannya sekarang kepada ayahnya. Anggraini merupakan wanita bisnis yang sangat sukses dan seorang janda yang kaya raya. Mengenai kematian Edi, ia hanya menanggapi dengan dingin. Masa lalu adalah masa lalu. Ia kerap kali sering berselisih dengan Neti. Anggi menganggap Neti membuang-buang waktunya dengan mengurusi orang-orang miskin sementara Neti sendiri lajang. Anggi seringkali berdebat dengan anggota keluarga lain, namun di sisi lain, Anggi merasakan kesepian. Ketika selesai berdebat dengan Neti, tanpa sadar ia melihat ruang tamu keluarganya dan terharu. Ayah, ibu dan adiknya hidup dalam kesederhanaan sementara Anggi hidup mewah. Salah seorang kakak Neti, Bowo merupakan pria dengan otak brilian, ahli fisika partikel CERN namun sangat pendiam. Bowo memilih Agatha,seorang gadis Yunani dinilai cukup kontroversial oleh Anggi. Selain itu, pesta pernikahannya diadakan di Yunani, bukan di Jakarta. Bowo menilai Jakarta yang hiruk pikuk tidak pantas untuk diadakan pesta pernikahan. Namun, Anggi justru ngotot untuk dadakannya pesta di Jakarta dengan mengundang kerabat keluarga dengan alasan gengsi. Anggi juga menganggap pilihan Bowo sangatlah aneh. Namun, Neti justru dengan mudah berteman dengan Agatha, gadis yang enerjik dan dapat menggelorakan hidup Bowo yang kaku sebagai seorang ilmuwan. Kedatangan keluarga Wiranto ke Yunani disambut hangat oleh Tuan Anaxopoulos, ayah Agatha. Selain kakak-kakaknya, Neti juga bersahabat dengan anak-anak panti asuhan sehingga ia pun tidak menyambut kedatangan calon istri Bowo. Tak lupa, ia juga pintar dalam mata kuliah antyropologi. Dosennya mengganggap Neti cukup hebat untuk membuat tesis berjudul Dampak Pengaruh Semesta Kosmos Makro maupun Mikro terhadap manusia tradisional khususnya yang sedang bertransisi di Indonesia.(kira-kira gitu judulnya).Ide pembuatan tesis ini diilhami oleh Bowo.

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger